3 Tips Mendidik Anak agar Terbiasa Berbagi dengan Orang Lain

Anak-anak merupakan fase dimana seseorang belajar banyak hal. Salah satu hal yang perlu ditanamkan sejak dini yaitu kebiasaan untuk berbagi. Kebiasaan berbagi akan menciptakan hubungan baik dengan orang lain. Tidak hanya itu, anak juga akan mengenal rasa empati dan peduli terhadap orang lain.

Sebaliknya, membiarkan anak untuk bersikap acuh terhadap orang dan lingkungan sekitar berpotensi menumbuhkan sikap egois pada diri anak. Anak akan memiliki sifat selalu ingin menang sendiri.

Mendidik anak agar mau berbagi merupakan perkara yang tidak mudah. Namun, sebagai orang tua Anda harus tetap berusaha dan mencari cara untuk mendidik anak dengan baik.

Berikut 3 tips yang dapat Anda ikuti untuk mendidik anak agar mau berbagi dengan orang lain.

1.  Menciptakan lingkungan senang berbagi

Cara pertama yang bisa Anda lakukan yaitu menciptakan lingkungan senang berbagi. Anda bisa mengajak anak melakukan aktivitas bermain bersama teman. Dalam aktivitas tersebut, Anda bisa mengajarkan anak untuk berbagi mainan dengan teman lain.

Selain itu, bermain bersama mendorong anak melakukan interaksi dengan orang lain. Anak bisa melatih diri untuk berkomunikasi dengan teman sebaya maupun orang lain.

2.  Bermain bersama anak

Di tengah kesibukan melakukan pekerjaan, sebagai orang tua Anda juga perlu menyisihkan sebagian waktu untuk bermain bersama anak. Saat menemani bermain, Anda bisa menjadi mediator yaitu penengah saat terjadi konflik.

Konflik perebutan mainan sering terjadi antar anak. Hindari membela maupun menyinggung salah satu pihak  yang bersitegang. Untuk mendidik anak agar mau berbagi, Anda bisa memberikan pengertian akan pentingnya berbagi.

3.  Membiasakan bertukar mainan

Sifat berbagi perlu diajarkan sejak dini. Mendidik anak agar mau berbagi dapat Anda lakukan dengan mengajarkan anak untuk bertukar mainan dengan teman.

Sikap berbagi akan menjadi bekal saat tumbuh dewasa. Dengan mendidik anak untuk berbagi, anak akan belajar sikap tulus.  Sikap tersebut yang nantinya membuat anak nyaman dan bahagia. Anak juga lebih mengerti tentang konsep makhluk sosial. Makhluk sosial artinya keberadaannya saat ini selalu membutuhkan orang lain.